Sunday, January 31, 2010

TALENTA (BAKAT)

Sobat kinanti,...
Kita sering mengartikan talenta dengan ‘bakat’ yang dikaruniakan Tuhan untuk kita semua… Talent sendiri adalah salah satu jenis mata uang. Alkisah menurut cerita bijak, … Tuhan memberikan 'uang talent' kepada tiga orang masing-masing sama, Hingga suatu saat sampai batas tertentu uang talent tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya. Taruhlah masing-masing diberikan 1 juta uang talent…
Orang pertama adalah orang yang sangat kreatif, berani, dan mau belajar banyak. uang talent tersebut digunakan untuk berniaga dan bekerja keras… Pada batas yang ditentukan orang tersebut bisa mengembalikan dan mengembangkan uang talentnya menjadi 5 juta … Orang kedua juga berusaha keras, tetapi karena memiliki sedikit kekurangan dan kurang tangguh hanya bisa mengembalikan menjadi 2 juta. Sedangkan orang ketiga sebenarnya sangat pandai, sehat, dan elok rupa… Tetapi karena terlalu berhati-hati dan takut rugi uang talent tersebut hanya disimpan saja, … dan dikembalikan utuh 1 juta.

Tuhan ‘suka cita’ pada orang pertama, karena dengan segala usahanya apa yg dikaruniakan berkembang… dan dengan suka cita Tuhan menganugrahkan 5juta tersebut kepada orang pertama. Kepada orang kedua Tuhan juga ‘senang’, …meskipun tidak bisa mengembangkan talent sebanyak orang pertama tetapi usahanya dan kerja kerasnya sangat baik… dan Tuhan menganugerahkan 2juta tersebut kepada orang kedua. Kepada orang ketiga Tuhan ‘marah’… karena hanya menyimpan saja ‘uang talent’ yg diberikan karena takut rugi….

Sobat kinanti,…
Ketika kita dilahirkan Tuhan telah memberi ‘modal’ sama untuk kita, …tergantung kita mau mengembangkan apa tidak. Banyak diantara kita yg selain mempunyai profesi serius, juga memiliki bakat terpendam. Ada cara sederhana untuk mengetahui bakat terpendam, yaitu dengan mengingat masa kecil kita, dan apa yg kita ingat pertama… Kalau kita ingat musik, berarti ada kepekaan di pendengaran kita. Kalau kita ingat bentuk dan warna adalah modal besar untuk jadi designer, arsitek, dll… Kalau kita ingat angka-angka berarati ada modal untuk pekerjaan yg berkaitan dengan angka. Kalau yang kita ingat olah raga berarti kita punya modal untuk jadi olahragawan, dll….

Yang ringan-ringan saja, bung…. Dia awal tahun mari kita coba gali bakat terpendam kita untuk kehidupan yang lebuh baik, agar bermanfaat untuk orang banyak. Untuk Karawang tercinta, Indonesia tercinta, dan dunia raya…

Yang jadi masalah bagamaimana kalau ‘Memiliki bakat terpendam , tetapi terpendam terlalu dalam’… (perlu gotong royong untuk menggali ,… atau panggil Beco, kale….). Ha3x….

2 comments:

  1. Talenta
    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Langsung ke: navigasi, cari

    Talenta adalah ukuran timbangan di Timur Tengah pada zaman Alkitab sebesar 3000 syikal (sekitar 34 kilogram). Dalam zaman Perjanjian Baru satu talenta merupakan ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya, yaitu enam ribu dinar (Matius 18:24, Matius 25:15-28)

    ReplyDelete
  2. Mari Kita Mengembangkan Talenta dari Tuhan
    Tanggal terbit:
    17-7-2002

    Topik:
    Sudut untuk Anak

    Tipe Bahan:
    Bahan Mengajar

    Tulisan ini pernah dimuat di:
    e-BinaAnak edisi 84
    Tampilan cetak
    Beri tahu teman Anda
    Kirim tulisan ini ke email Anda


    Tujuan:

    Anak memahami apa yang dimaksud dengan talenta, dan menyadari talenta-telenta yang ia miliki serta bertekad untuk mengembangkannya.

    Kreasi Simulasi -- Potret Sahabatku:

    Berikan anak kertas kosong dan minta mereka menggambar ciri seorang teman di sebelah kirinya. Jika semua anak menggambar teman sebelah kirinya, maka berarti anak akan digambar oleh satu teman di sebelah kanannya. Hasil lukisan harus menunjukkan ciri seseorang tanpa boleh menyertakan nama anak yang digambar tersebut. Tidak perlu digambar lengkap, cukup yang menjadi cirinya saja. Jadi misalnya, cukup gambar ciri bajunya, atau ciri matanya, dan sebagainya.

    Kali ini, di samping ciri yang digambar, setiap anak harus juga mencoba menuliskan kelebihan kemampuan anak yang digambar tersebut (yang agak menonjol), misalnya: pandai menyanyi, ramah, rajin, dan sebagainya. Mintalah mereka menuliskan profesi apa yang cocok untuk anak tersebut, misalnya: cocok jadi dokter, guru, pendeta dan seterusnya.

    Setelah itu, guru mengumpulkan gambar-gambar tersebut tanpa nama, kemudian kembali dibagikan secara acak, sehingga setiap anak memperoleh satu gambar. Setiap anak diminta menebak siapakah anak yang dimaksud oleh gambar tersebut. Guru memberikan wawancara, terutama soroti kelebihan yang dikenali anak lain tentang diri seoarang anak. Tanyakan pada anak tersebut, "Apa benar kamu ingin menjadi dokter?" (jika tidak mau jadi dokter, kamu ingin jadi apa?) Dengan wawancara singkat, guru dapat menggali talenta-talenta yang dimiliki anak tersebut, dan meminta anak tersebut memikirkan talentanya.

    Acara akan semakin sampai pada tujuannya, jika kemudian setiap anak diberi kesempatan menuliskan apa talentanya. Dan acara ditutup dengan mengajak anak-anak bersyukur atas talenta tersebut, dan meminta pimpinan Tuhan agar dapat mengembangkannya.

    Sumber:
    # Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu, Paulus Lie, , halaman 124 - 125, Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999.


    Berikut ini beberapa tulisan yang bertopik sama:
    # Haruskah Kita Kerja
    28-4-2005 | Bahan Mengajar
    # Bagaimanakah Kamu bisa Adil?
    14-4-2005 | Artikel
    # Keluarga Allah
    24-9-2003 | Bahan Mengajar
    # Apakah Kamu Suka Mencuci Piring?
    25-6-2003 | Bahan Mengajar
    # Amarah dan Menara yang Roboh
    11-6-2003 | Bahan Mengajar
    # Memuji Tuhan dengan Penuh Sukacita
    28-5-2003 | Bahan Mengajar
    # Memulai Persahabatan yang Baru
    21-5-2003 | Bahan Mengajar
    # Kamar Nomor 205
    26-3-2003 | Bahan Mengajar
    # Allah Memelihara Yusuf
    5-2-2003 | Bahan Mengajar
    # Dua Sahabat
    6-2-2002 | Bahan Mengajar

    ReplyDelete